Senin, 28 November 2011

Masih ada HARAPAN

Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin yang pertama berkata : “Aku adalah Damai, namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Lilin yang kedua berkata : “Aku adalah Iman, sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala” begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih lilin ketiga bicara : “Aku adalah Cinta, tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya” tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga…. seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar dan melihat ketiga lilin telah padam. karena takut akan kegelapan itu, ia berkata : “apa yang terjadi?! kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!” lalu ia menangis tersedu-sedu.

lalu dengan terharu lilin keempat berkata : “jangan takut, jangan menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya, Aku Adalah HARAPAN” dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

Adalah Timothy Ray Brown diketahui positif HIV (human immunodeficiency virus) pada 1995, namun kini. Dialah manusai pertama yang secara medis masuk kedalam jurnal kesehatan sebagai orang pertama yang sembuh dari HIV dan AIDS, yups. Dialah orang pertamakali yang masuk kedalam jurnal Kesehatan sebagai manusia pertama yang benar-benar sembuh dari HIV.

Pada 2008, Brown tinggal di Berlin dan mengidap HIV dan leukemia. Di sana, dokter memutuskan untuk melakukan cangkok tulang sumsum untuk mengobati leukemianya.

Namun, system operasi yang dialami oleh 'Pasien Berlin' ini tidaklah mudah karena menggunakan system stem cell Untuk prosedur awal, pasien akan menjalani penghancuran sistem kekebalan tubuh. Penghancuran tersebut menggunakan obat-obatan keras dan radiasi. Pemulihan pasien akan membutuhkan waktu berbu-lan-bulan lamanya.

Baru kemudian sistem kekebalan tubuh tersebut digantikan dengan milik donor dengan tujuan tubuh pasien akan mengembangkan sistem kekebalan tubuh yang baru. Risiko kematian dari prosedur ini atau komplikasi yang mengiringinya cukup tinggi, yaitu lima persen atau lebih, kata Dr Michael Saag dari Universityof Alabama di Birmingham. Pemilihan donor pun tak mudah. Darah dan karakter kekebalan donor harus identik dengan pasien. Untuk pasien Berlin, stem cells yang dicangkokkan datang dan donor mengalami mutasi gen yang terbilang amat jarang , Brown mendapat sumsum dari donor yang termasuk dalam 1% Caucasia kebal HIV.

Mutasi inilah yang memungkinkan stem cells melawan HIV

Namun, dokter menekankan, prosedur radikal Brown mungkin tak cocok dengan penderita HIV lain karena sulitnya cangkok sumsum dan menemukan donor yang sesuai. dan sedikitnya prosentase keberhasilan dalam proses ini.

Walaupun begitu, Peneliti AIDS Dr Jay Levy dari University of California, San Fransisco (UCSF) mengatakan, kasus Brown membuka pintu ‘riset penyembuhan’. Dalam Pertemuan Nasional HIV dan AIDS yang berlangsung di Jogja Oktober kemarin, seorang pembicara dari Spiritia megungkapan beberapa perosalan penyembuhan HIV dan AIDS.

Pengobatan ARV menyebabkan HIV bersembunyi di sumsum tulang atau tampat lain, setiap hari yang bersembunyi dalam sumsum akan keluar dan menyerang sel CD4 namun di'blokade' oleh ARV sehingga aman. Permasalahan pertama, apakah bisa dikembangkan ARV yang juga mampu mempercepat dikeluarkanyanya HIV yang bersembunyi di 'sarangnya' untuk keluar semua hingga habis. Kedua, apakah bisa dikembangkan ARV yang mampu menyerang daerah tempat2 persembunyian HIV atau yang ketiga kita akan menunggu hingga 70 tahun hingga semua virus ARV yang bersembunyi benar-benar keluar hingga habis dan kita sembuh.

Disinilah terletak titik cerah pengharapan untuk kesembuhan bagi yang terpapar oleh virus HIV dan kita harus tetap optimis untuk tetap maju bangkit dan meneruskan hidup. Menunjukkan pada dunia bahwa ODHA tidak lagi bisa dipandang sebelah mata atau dipandang nyiyir dengan segala stigma yang menyertainya.

MAJU, BANGKIT, BERDAYA

SEMARANG


3 komentar:

  1. HIV & AIDS memang sangat berbahaya, dan untuk menemukan obat penangkalnya butuh riset, penelitian, dan percobaan yang panjang. Tapi, selama kita berusaha, harapan itu memang pasti ada.

    BalasHapus
  2. belajar dari lilin,, ternyata harapan pasti ada dalam setiap ketidak mungkinan seperti HIV & AIDS tersebut...

    BalasHapus
  3. Kami dari Admin GoVlog, perlu meminta data diri Anda yang mengikuti GoVlog AIDS. Data diri ini kami pergunakan untuk pemberitahuan jika Anda terpilih menjadi 10 besar.

    Nama Lengkap:
    Jenis Kelamin:
    No tlp/HP (yang bisa dihubungi):
    Email:
    Yahoo Messenger:
    Alamat lengkap:
    Pekerjaan:
    Link posting Blog GoVlog AIDS:

    Mohon data diri Anda dikirim ke email tommy.adi@vivanews.com

    Terimakasih

    BalasHapus

Silahkan memberikan komentar Anda, saya menerima segala bentuk kritikan baik yang pedas maupun membangun. Semoga makin memperkuat wacana dan pemikiran kita